PUTERA SIBULUE
Sabtu, 21 Juli 2012
Minggu, 13 November 2011
BERHENTIMIKI,MEROKOK NAH !
Beberapa waktu lalu Majelis Tarjih
Muhammadiyah mengeluarkan fatwa merokok haram, saat itu saya masih ngotot kalau Muhammadiyah
membuat fatwa yang kurang tepat walaupun saya adalah kader Muhammadiyah. Waktu
itu masih menjadi dilema,
bahkan pernah dalam diskusi di facebook saya mati-matian membantah fatwa itu. Tapi kali ini
sepertinya saya
dan sobat-sobat para perokok yang beragama Islam bakal kehabisan alasan untuk
membantah fatwa ini.
Selama ini mungkin kita berpikir sudah mengetahui semua hal yang negatif tentang rokok. Tapi tunggu dulu, fakta terbaru ini bisa jadi akan mengagetkan Anda. Studi terbaru tentang rokok yang dilakukan University of Sidney menemukan, bahwa rokok menunjukkan kandungan darah babi. Diindikasikan sekira 185 merek rokok menggunakan darah babi, sebagai campuran pada bagian filter rokok. Kesimpulan itu didapat dari para peneliti Belanda yang telah melakukan riset terhadap sejumlah merek rokok. Hasilnya ditemukan hemoglobin babi pada filter rokok.
Profesor Simon Chapman dari Universitas Sydney mengatakan, penelitian ini menyibak komposisi rokok yang selama ini memang sangat tertutup, dengan kedok rahasia perusahaan. Prof Chapman juga berpendapat, riset ini telah mengakomodir kepentingan agama yang secara khusus melarang mengkonsumsi daging babi, seperti bagi umat Muslim dan Yahudi.
Penelitian tersebut mengungkapkan, hemoglobin babi digunakan untuk membuat rokok filter lebih efektif menahan bahan kimia berbahaya, sebelum perokok menghisap dan masuk ke dalam paru-paru. Hemoglobin adalah protein yang mengandung zat besi di dalam sel darah merah. Fungsi unsur tersebut sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh hewan mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh.
Setidaknya satu merek rokok yang dijual di Yunani telah dikukuhkan menggunakan hemoglobin babi dalam proses pembuatannya, tanpa diketahui para konsumen. Sayangnya tidak disebutkan nama merek rokok tersebut.
“Jika Anda seorang perokok dan beragama Islam, maka Anda mungkin ingin tahu bagaimana cara mengetahui apakah rokok yang ada hisap mengandung hemoglobin babi atau tidak, tapi sampai saat ini belum ada cara yang bisa kita lakukan untuk membuktikan hal tersebut.
Penemuan dari berbagai tempat, lebih dari 100 juta Muslim dalam situasi yang sangat tergantung pada rokok. Meski fatwa tentang larangan rokok sudah diterbitkan, tidak banyak membantu menghentikan para perokok. Dan mungkin, fakta terakhir ini lebih membantu orang untuk berhenti merokok.
Untuk saya pribadi mudah-mudahan penelitian ini tidak terbukti, tapi kalau benar-benar terbukti mengandung babi tak ada lagi alasan untuk tetap merokok, mau tidak mau harus berhenti merokok.
Selama ini mungkin kita berpikir sudah mengetahui semua hal yang negatif tentang rokok. Tapi tunggu dulu, fakta terbaru ini bisa jadi akan mengagetkan Anda. Studi terbaru tentang rokok yang dilakukan University of Sidney menemukan, bahwa rokok menunjukkan kandungan darah babi. Diindikasikan sekira 185 merek rokok menggunakan darah babi, sebagai campuran pada bagian filter rokok. Kesimpulan itu didapat dari para peneliti Belanda yang telah melakukan riset terhadap sejumlah merek rokok. Hasilnya ditemukan hemoglobin babi pada filter rokok.
Profesor Simon Chapman dari Universitas Sydney mengatakan, penelitian ini menyibak komposisi rokok yang selama ini memang sangat tertutup, dengan kedok rahasia perusahaan. Prof Chapman juga berpendapat, riset ini telah mengakomodir kepentingan agama yang secara khusus melarang mengkonsumsi daging babi, seperti bagi umat Muslim dan Yahudi.
Penelitian tersebut mengungkapkan, hemoglobin babi digunakan untuk membuat rokok filter lebih efektif menahan bahan kimia berbahaya, sebelum perokok menghisap dan masuk ke dalam paru-paru. Hemoglobin adalah protein yang mengandung zat besi di dalam sel darah merah. Fungsi unsur tersebut sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh hewan mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh.
Setidaknya satu merek rokok yang dijual di Yunani telah dikukuhkan menggunakan hemoglobin babi dalam proses pembuatannya, tanpa diketahui para konsumen. Sayangnya tidak disebutkan nama merek rokok tersebut.
“Jika Anda seorang perokok dan beragama Islam, maka Anda mungkin ingin tahu bagaimana cara mengetahui apakah rokok yang ada hisap mengandung hemoglobin babi atau tidak, tapi sampai saat ini belum ada cara yang bisa kita lakukan untuk membuktikan hal tersebut.
Penemuan dari berbagai tempat, lebih dari 100 juta Muslim dalam situasi yang sangat tergantung pada rokok. Meski fatwa tentang larangan rokok sudah diterbitkan, tidak banyak membantu menghentikan para perokok. Dan mungkin, fakta terakhir ini lebih membantu orang untuk berhenti merokok.
Untuk saya pribadi mudah-mudahan penelitian ini tidak terbukti, tapi kalau benar-benar terbukti mengandung babi tak ada lagi alasan untuk tetap merokok, mau tidak mau harus berhenti merokok.
KESEHATAN
Kangker
Payu Dara
Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana sel-sel ganas terbentuk pada jaringan payudara. Mari kita pelajari struktur anatomi payudara normal.
Payudara wanita terdiri dari kelenjar yang membuat air susu ibu (disebut lobulus), saluran kecil yang membawa susu dari lobulus ke puting (disebut duktus), lemak dan jaringan ikatnya, pembuluh darah, dan kelenjar getah bening. Sebagian besar kanker payudara bermula pada sel-sel yang melapisi duktus (kanker duktal), beberapa bermula di lobulus (kanker lobular), dan sebagian kecil bermula di jaringan lain.
Sistem Getah Bening
Sistem getah bening adalah salah satu cara utama kanker payudara menyebar. Sel-sel kanker payudara dapat memasuki pembuluh limfe dan mulai tumbuh di kelenjar getah bening. Jika sel-sel kanker payudara telah mencapai pembuluh getah bening di ketiak (node axilaris), tandanya adalah pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak. Bila ini terjadi maka kemungkinan besar sel-sel kanker juga masuk ke aliran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi opsi pengobatan kanker dari dokter Anda.
Benjolan Payudara Bukan Kanker
Kebanyakan benjolan yang terjadi pada payudara adalah bukan kanker. Namun demikian, beberapa perlu diteliti dibawah mikroskop untuk memastikan mereka bukan kanker.
Perubahan Fibrokistik
Kebanyakan benjolan di payudara ternyata hanyalah perubahan fibrokistik. Istilah fibrokistik mengacu pada fibro dan kista. Fibrosis adalah pembentukan jaringan parut, sedangkan kista adalah kantung berisi cairan. Perubahan fibrokistik dapat menyebabkan payudara bengkak dan nyeri. Seringkali terjadi sebelum periode menstruasi dimulai. Payudara dapat terasa kenyal dan kadang keluar cairan bening/susu dari puting.
Jenis-jenis Kanker Payudara
Ada banyak jenis kanker payudara, namun beberapa di antaranya sangat langka. Kadang suatu tumor payudara tunggal dapat merupakan perpaduan dari jenis dibawah ini atau campuran antara kanker invasif dan in situ.
Duktal Karsinoma in situ (DCIS): ini adalah tipe kanker payudara non-invasif paling umum. DCIS berarti sel-sel kanker berada di dalam duktus dan belum menyebar keluar dinding duktus ke jaringan payudara disekitarnya.
Sekitar 1 dari 5 kasus baru kanker payudara adalah DCIS. Hampir semua wanita dengan kanker pada tahap awal ini dapat disembuhkan. Sebuah mamografi seringkali adalah cara terbaik untuk deteksi dini DCIS.
Ketika terdiagnosa DCIS, ahli patologi biasanya akan mencari area dari sel-sel kanker yang telah mati, disebut nekrosis tumor dalam sample jaringan. Bila nekrosis ditemukan, maka tumor agaknya lebih bersifat agresif. Istilah comedocarsinoma kadang digunakan untuk menjelaskan DCIS dengan nekrosis.
Lobular karsinoma in situ (LCIS): Meskipun sebenarnya ini bukan kanker, tetapi LCIS kadang digolongkan sebagai tipe kanker payudara non-invasif. Bermula dari kelenjar yang memproduksi air susu, tetapi tidak berkembang melewati dinding lobulus.
Kebanyakan ahli kanker berpendapat bahwa LCIS sendiri sering tidak menjadi kanker invasive, tetapi wanita dengan kondisi ini memiliki resiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi kanker payudara invasive pada payudara yang sama atau berbeda. Untuk itu, mamografi rutin sangat disarankan. Invasif (atau infiltrating) Duktal Karsinoma (IDC): Ini adalah kanker payudara paling umum dijumpai. Bermula dari duktus, menerobos dinding duktus, dan berkembang ke dalam jaringan lemak payudara. Pada titik ini, itu mungkin menyebar (bermetastasis) ke organ tubuh lainnya melalui sistem getah bening dan aliran darah. Sekitar 8 dari 10 kanker payudara invasive adalah jenis ini. Invasif (infiltrating) Lobular Karsinoma (ILC): kanker ini dimulai dalam lobulus. Seperti IDC, ia dapat menyebar (bermetastasis) ke bagian lain dari tubuh. Sekitar 1 dari 10 kanker payudara invasif adalah dari jenis ini. ILC lebih sulit terdeteksi melalui mammogram daripada IDC.
Jenis-jenis Kanker Payudara yang Jarang Terjadi
Kanker Payudara Terinflamasi (IBC): Jenis kanker payudara invasif yang jarang terjadi ini, statistiknya adalah sekitar 1-3% dari semua kasus kanker payudara. Biasanya tidak terjadi benjolan tunggal atau tumor. Sebaliknya, IBC membuat kulit payudara terlihat merah dan terasa hangat. Hal ini juga membuat kulit payudara tampak tebal dan mengerut, seperti kulit jeruk. Dokter biasanya baru mengetahui bahwa perubahan ini bukan disebabkan oleh inflamasi/peradangan atau infeksi, tetapi karena sel-sel kanker telah memblokir pembuluh getah bening di kulit. Payudara yang terkena biasanya lebih besar, kenyal, lembek atau gatal. Pada tahap awal, jenis kanker ini kadang salah diartikan sebagai infeksi payudara (mastitis) dan diobati dengan antibiotic. Bila tidak juga membaik, biasanya dokter akan menyarankan biopsy. Karena tidak terjadi benjolan, jenis ini biasanya tidak terdeteksi saat mammogram. Jenis kanker ini biasanya cenderung menyebar dan kelihatannya lebih buruk daripada tipe IBC ataupun ILC.
Penyakit Paget pada Puting: Jenis kanker payudara ini dimulai pada duktus dan menyebar ke kulit puting dan kemudian ke areola (lingkaran gelap di sekeliling putting). Jenis ini jarang terjadi (hanya sekitar 1% dari semua kasus kanker payudara). Tandanya adalah kulit puting dan areola pecah-pecah, bersisik, dan merah, dengan adanya area berdarah. Pasien biasanya melihat adanya area yang seperti terbakar atau gatal.
Penyakit Paget seringkali diasosiasikan dengan DCIS, atau lebih sering IDC. Pengobatannya seringkali memerlukan mastektomi. Jika DCIS hanya ditemukan (tanpa kanker invasif), ketika payudara diangkat, harapan sembuhnya sangat baik.
Sabtu, 12 November 2011
KANGKER
Kangker
Pada Wanita
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997).
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor resiko dan predisposisi yang menonjol, antara lain :
1. Umur pertama kali melakukan hubungan seksual
Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksual semakin besar mendapat kanker serviks. Kawin pada usia 20 tahun dianggap masih terlalu muda
2. Jumlah kehamilan dan partus
Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin sering partus semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks.
3. Jumlah perkawinan
Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.
4. Infeksi virus
Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus kondiloma akuminata diduga sebagai factor penyebab kanker serviks
5. Sosial Ekonomi
Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah mungkin faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan kebersihan perseorangan. Pada golongan sosial ekonomi rendah umumnya kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi imunitas tubuh.
6. Hygiene dan sirkumsisi
Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada wanita yang pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene penis tidak terawat sehingga banyak kumpulan-kumpulan smegma.
7. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian AKDR akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi diserviks yang kemudian menjadi infeksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya kanker serviks.
Klasifikasi pertumbuhan sel akan kankers serviks
Mikroskopis
1. Displasia
Displasia ringan terjadi pada sepertiga bagaian basal epidermis. Displasia berat terjadi pada dua pertiga epidermi hampir tdk dapat dibedakan dengan karsinoma insitu.
2. Stadium karsinoma insitu
Pada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan epidermis menjadi karsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu yang tumbuh didaerah ektoserviks, peralihan sel skuamosa kolumnar dan sel cadangan endoserviks.
3. Stadium karsionoma mikroinvasif.
Pada karksinoma mikroinvasif, disamping perubahan derajat pertumbuhan sel meningkat juga sel tumor menembus membrana basalis dan invasi pada stoma sejauh tidak lebih 5 mm dari membrana basalis, biasanya tumor ini asimtomatik dan hanya ditemukan pada skrining kanker.
4. Stadium karsinoma invasif
Pada karsinoma invasif perubahan derajat pertumbuhan sel menonjol besar dan bentuk sel bervariasi. Petumbuhan invasif muncul diarea bibir posterior atau anterior serviks dan meluas ketiga jurusan yaitu jurusan forniks posterior atau anterior, jurusan parametrium dan korpus uteri.
5. Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks
Pertumbuhan eksofilik, berbentuk bunga kool, tumbuh kearah vagina dan dapat mengisi setengah dari vagina tanpa infiltrasi kedalam vagina, bentuk pertumbuhan ini mudah nekrosis dan perdarahan.
Pertumbuhan endofilik, biasanya lesi berbentuk ulkus dan tumbuh progesif meluas ke forniks, posterior dan anterior ke korpus uteri dan parametrium.
Pertumbuhan nodul, biasanya dijumpai pada endoserviks yang lambatlaun lesi berubah bentuk menjadi ulkus.
Markroskopis
1. Stadium preklinis
Tidak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa
2. Stadium permulaan
Sering tampak sebagian lesi sekitar osteum externum
3. Stadium setengah lanjut
Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio
4. Stadium lanjut
Terjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah.
GEJALA KLINIS
1. Perdarahan
Sifatnya bisa intermenstruit atau perdarahan kontak, kadang-kadang perdarahan baru terjadi pada stadium selanjutnya. Pada jenis intraservikal perdarahan terjadi lambat.
2.Biasanya menyerupai air, kadang-kadang timbulnya sebelum ada perdarahan. Pada stadium lebih lanjut perdarahan dan keputihan lebih banyak disertai infeksi sehingga cairan yang keluar berbau.
Pemeriksaan diagnostik
1. Sitologi/Pap Smear
Keuntungan, murah dapat memeriksa bagian-bagian yang tidak terlihat.
Kelemahan, tidak dapat menentukan dengan tepat lokalisasi.
2. Schillentest
Epitel karsinoma serviks tidak mengandung glycogen karena tidak mengikat yodium. Kalau porsio diberi yodium maka epitel karsinoma yang normal akan berwarna coklat tua, sedang yang terkena karsinoma tidak berwarna.
3. Koloskopi
Memeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks dengan lampu dan dibesarkan 10-40 kali.
Keuntungan ; dapat melihat jelas daerah yang bersangkutan sehingga mudah untuk melakukan biopsy.
Kelemahan ; hanya dapat memeiksa daerah yang terlihat saja yaitu porsio, sedang kelianan pada skuamosa columnar junction dan intra servikal tidak terlihat.
4. Kolpomikroskopi
Melihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai 200 kali
5. Biopsi
Dengan biopsi dapat ditemukan atau ditentukan jenis karsinomanya.
6. Konisasi
Dengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lendir serviks dan epitel gepeng dan kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila hasil sitologi meragukan dan pada serviks tidak tampak kelainan-kelainan yang jelas.
Terapi
1. Irradiasi
• Dapat dipakai untuk semua stadium
• Dapat dipakai untuk wanita gemuk tua dan pada medical risk
• Tidak menyebabkan kematian seperti operasi.
Dosis :
Penyinaran ditujukan pada jaringan karsinoma yang terletak diserviks
Komplikasi Irradiasi
• Kerentanan kandungan kencing
• Diarrhea
• Perdarahan rectal
• Fistula vesico atau rectovaginalis
2.Operasi
• Operasi limfadektomi untuk stadium I dan II
• Operasi histerektomi vagina yang radikal
3.Kombinasi
• Irradiasi dan pembedahan
Tidak dilakukan sebagai hal yang rutin, sebab radiasi menyebabkan bertambahnya vaskularisasi, odema. Sehingga tindakan operasi berikutnya dapat mengalami kesukaran dan sering menyebabkan fistula, disamping itu juga menambah penyebaran kesistem limfe dan peredaran darah.
4. Cytostatika : Bleomycin, terapi terhadap karsinoma serviks yang radio resisten. 5 % dari karsinoma serviks adalah resisten terhadap radioterapi, diangap resisten bila 8-10 minggu post terapi keadaan masih tetap sama.
PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI
1..Pengertian
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai
individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan
jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak
Pendidikan
jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas
fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam
hal fisik, mental, serta emosional2.
Tujuan Pendidikan Jasmani
1.Mengembangkan keterampilan
pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani
serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih
2.Meningkatkan pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik
3. Meningkatkan kemampuan dan
keterampilan gerak dasar
4.Meletakkan landasan karakter moral
yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan
5.Mengembangkan sikap sportif,
jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis
6.Mengembangkan keterampilan untuk
menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani
dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai
pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil,
serta memiliki sikap yang positif.
1.Permainan dan olahraga meliputi:
olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor
non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola,
bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri,
serta aktivitas lainnya
2. Aktivitas pengembangan meliputi:
mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta
aktivitas lainnya
3. Aktivitas senam meliputi:
ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan
senam lantai, serta aktivitas lainnya
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak
bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya
5.Aktivitas air meliputi: permainan
di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta
aktivitas lainnya
6.Pendidikan luar kelas, meliputi:
piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki
gunung
7.Kesehatan, meliputi penanaman
budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan
perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih
makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu
istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan
merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
Dunia
anak-anak adalah dunia yang segar, baru, dan senantiasa indah, dipenuhi
keajaiban dan keriangan. Demikian Rachel Carson dalam sebuah ungkapannya. Namun
demikian, menurut Carson, adalah kemalangan bagi kebanyakan kita bahwa dunia
yang cemerlang itu terenggut muram dan bahkan hilang sebelum kita dewasa.
Dunia
anak-anak memang menakjubkan, mengandung aneka ragam pengalaman yang
mencengangkan, dilengkapi berbagai kesempatan untuk memperoleh pembinaan . Bila
guru masuk ke dalam dunia itu, ia dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan
pengetahuannya, mengasah kepekaan rasa hatinya serta memperkaya
keterampilannya.
Bermain
adalah dunia anak. Sambil bermain mereka belajar. Dalam hal belajar, anak-anak
adalah ahlinya. Segala macam dipelajarinya, dari menggerakkan anggota tubuhnya
hingga mengenali berbagai benda di lingkungan sekitarn
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh guru-guru
penjas belakangan ini adalah : “Apakah pendidikan jasmani?” Pertanyaan yang
cukup aneh ini justru dikemukakan oleh yang paling berhak menjawab pertanyaantersebut.
Hal
tersebut mungkin terjadi karena pada waktu sebelumnya guru itu merasa dirinya
bukan sebagai guru penjas, melainkan guru pendidikan olahraga. Perubahan
pandangan itu terjadi menyusul perubahan nama mata pelajaran wajib dalam
kurikulum pendidikan di Indonesia, dari mata pelajaran pendidikan olahraga dan
kesehatan (orkes) dalam kurikulum 1984, menjadi pelajaran “pendidikan jasmani
dan kesehatan” (penjaskes) dalam kurikulum1994.
Perubahan
nama tersebut tidak dilengkapi dengan sumber belajar yang menjelaskan makna dan
tujuan kedua istilah tersebut. Akibatnya sebagian besar guru menganggap bahwa
perubahan nama itu tidak memiliki perbedaan, dan pelaksanaannya dianggap sama.
Padahal muatan filosofis dari kedua istilah di atas sungguh berbeda, sehingga
tujuannya pun berbeda pula. Pertanyaannya, apa bedanya pendidikan olahraga
dengan pendidikan jasmani ?
Pendidikan
jasmani berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di
dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga
tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Mendidik apa ? Paling tidak
fokusnya pada keterampilan anak. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan
motorik, keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa
juga keterampilan emosional dan sosial.
Karena
itu, seluruh adegan pembelajaran dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi
lebih penting dari pada hasilnya. Dengan demikian, bagaimana guru memilih
metode, melibatkan anak, berinteraksi dengan murid serta merangsang interaksi
murid dengan murid lainnya, harus menjadi pertimbangan utama
OLAHRAGA TOLAK PELURU
SHOTPUT (TOLAK PELURU)
Februari 2, 2011 — Ilmu-Olahraga
Reject the bullet is one of the sport athletics. Athlete shot threw a heavy iron ball as far as possible. Bullet
Weight:
* For senior son = 7,257 kg
* For senior princess = 4 kg
* For the junior son = 5 kg
* For the junior princess = 3 kg
* For senior princess = 4 kg
* For the junior son = 5 kg
* For the junior princess = 3 kg
A. Basic techniques Reject Bullets
There are some basic techniques in
the shot, including:
Bullets Hold Technique
There are three techniques holds the bullets:
The fingers stretched while the little finger slightly bent and are in addition to bullets, while the thumb in a reasonable manner.
For those who fingered a strong and long.
Agaka radius of the meeting, besides the thumb, little finger on the side behind the bullet.
Commonly used by the champions.
Like this way, it’s just that attitude is more stretched fingers of another, while the location of the little finger is behind the bullet.
Suitable for people with short hands and small fingers.
Bullets Hold Technique
There are three techniques holds the bullets:
The fingers stretched while the little finger slightly bent and are in addition to bullets, while the thumb in a reasonable manner.
For those who fingered a strong and long.
Agaka radius of the meeting, besides the thumb, little finger on the side behind the bullet.
Commonly used by the champions.
Like this way, it’s just that attitude is more stretched fingers of another, while the location of the little finger is behind the bullet.
Suitable for people with short hands and small fingers.
Putting Technique Bullets On
Shoulder
The bullet is held by one of the ways above, put a bullet in the shoulder and stuck to the side of the neck. Elbow who holds the bullet slightly opened to the side and his other hand on the left side of the body relax.
The bullet is held by one of the ways above, put a bullet in the shoulder and stuck to the side of the neck. Elbow who holds the bullet slightly opened to the side and his other hand on the left side of the body relax.
Rejecting techniques Bullets
Bullet Introduction
Bullets held with one hand moved to his other hand
The bullet is held with your right hand and placed on the shoulders of the right way
The bullet is held with two hands with the attitude of standing akak bowed, then both hands holding bullets swung toward the back and a bullet rolled forward
Initial attitude will resist bullets
Adjust the position of the foot, right foot placed in front of the rear boundary of the circle, the left foot placed on the left side as wide as body in alignment with the direction of the throw. Along with the swing of left foot, right foot refused to pitch direction and landed in the middle of the circle. As the right foot landed on the foot, the body in a state increasingly leaning to the right side. Right shoulder lower than left shoulder. Left arm is still in the original attitude.
Bullet Introduction
Bullets held with one hand moved to his other hand
The bullet is held with your right hand and placed on the shoulders of the right way
The bullet is held with two hands with the attitude of standing akak bowed, then both hands holding bullets swung toward the back and a bullet rolled forward
Initial attitude will resist bullets
Adjust the position of the foot, right foot placed in front of the rear boundary of the circle, the left foot placed on the left side as wide as body in alignment with the direction of the throw. Along with the swing of left foot, right foot refused to pitch direction and landed in the middle of the circle. As the right foot landed on the foot, the body in a state increasingly leaning to the right side. Right shoulder lower than left shoulder. Left arm is still in the original attitude.
Ways rejected bullet
From the attitude of rejection of bullets, without stopping must be immediately followed by the movement rejected the bullet. Push or shove bike path should be straight a line of bullets. Pitch angle less than 40o.
From the attitude of rejection of bullets, without stopping must be immediately followed by the movement rejected the bullet. Push or shove bike path should be straight a line of bullets. Pitch angle less than 40o.
Final stance after refusing bullet
After refusing the bullet, make a motion to switch the right foot leap into the future. Simultaneously with the landing of the right foot, left foot on the pull back as well as with the left arm to maintain balance.
After refusing the bullet, make a motion to switch the right foot leap into the future. Simultaneously with the landing of the right foot, left foot on the pull back as well as with the left arm to maintain balance.
B. It Attention Bullet In Techniques
Decline
How to hold
Prefix
Movement
Bob
Posture while refusing
Prefix
Movement
Bob
Posture while refusing
Terms disqualification / failure
participant shot:
- Touching the upper beam limit
- Touching the ground outside the circle
- Exit from the front entrance circle diameter
- Dipangil during the three minutes have not rejected
- Put a bullet in the back of the head
- The bullet fell out of the circle sector
- By the circumference of the field lines
- Exit through the front of the line loop
- Exit the circle is not to walk quietly
- Participants have three times failed to throw a pitch
- Touching the upper beam limit
- Touching the ground outside the circle
- Exit from the front entrance circle diameter
- Dipangil during the three minutes have not rejected
- Put a bullet in the back of the head
- The bullet fell out of the circle sector
- By the circumference of the field lines
- Exit through the front of the line loop
- Exit the circle is not to walk quietly
- Participants have three times failed to throw a pitch
Some things are recommended:
Bring your left leg modestly
Get the balance kedia motion of the leg, with the left leg lead in belekang
Keeping the upper body remain relaxed when the bottom moves
Generate a series of rapid movements and the far-right bike leg
Turn the right foot inward while doing glide
Keep your hips and shoulders facing left behind as long as possible
Bring your left hand in a position close to the body
Hold with a vengeance with the left leg
Bring your left leg modestly
Get the balance kedia motion of the leg, with the left leg lead in belekang
Keeping the upper body remain relaxed when the bottom moves
Generate a series of rapid movements and the far-right bike leg
Turn the right foot inward while doing glide
Keep your hips and shoulders facing left behind as long as possible
Bring your left hand in a position close to the body
Hold with a vengeance with the left leg
Some things to avoid:
Does not have the attitude beginning keseimbanagn
Make the leap when sliding with the right foot
Body raised high when doing glide
Not far enough pull your right leg under the body
Landed with his right foot facing backwards
Moving the left leg is too much to one side
Too early to open agency
Landed with the body facing sideways or forwards
Does not have the attitude beginning keseimbanagn
Make the leap when sliding with the right foot
Body raised high when doing glide
Not far enough pull your right leg under the body
Landed with his right foot facing backwards
Moving the left leg is too much to one side
Too early to open agency
Landed with the body facing sideways or forwards
C. Equipment
Equipment that is in use:
- Rolling Meter
- Small Flag
- Chalk / Cord Raphia
- Bullets
a. For the senior son = 7,257 kg
b. For the senior girls = 4 kg
c. For junior son = 5 kg
d. For junior princess = 3 kg
- Obrient: backs to the repulsion force
- Orthodox: sideways force
- Rolling Meter
- Small Flag
- Chalk / Cord Raphia
- Bullets
a. For the senior son = 7,257 kg
b. For the senior girls = 4 kg
c. For junior son = 5 kg
d. For junior princess = 3 kg
- Obrient: backs to the repulsion force
- Orthodox: sideways force
D. Reject Field Guided
Construction:
o Circle of shot must be made of iron, steel ata other suitable materials are curved, the top should be flat on the ground outside. The inside circle is made from emen departure, asphalt or other solid material but not slippery. Surface must be flat in the circle group should reject 20 mm to 6 mm lower than the upper lip ring of steel.
o The line width of 5 cm should be made on the ring of steel stretched over 0.75 m on either side of the circle line is made of paint or wood.
o The diameter of the inner circle of decline is 2.135 m. Thick iron ring 6 mm and a minimum starting must be painted white.
o The block holder is made of wood or other suitable material in an arc / arc so that the edges coincide with edges in the circle of decline, making it more sturdy.
o The width of the beam from 11.2 to 30 cm, 1.21 to 1.23 m in length, 9.8 to 10.2 cm thick.
o Circle of shot must be made of iron, steel ata other suitable materials are curved, the top should be flat on the ground outside. The inside circle is made from emen departure, asphalt or other solid material but not slippery. Surface must be flat in the circle group should reject 20 mm to 6 mm lower than the upper lip ring of steel.
o The line width of 5 cm should be made on the ring of steel stretched over 0.75 m on either side of the circle line is made of paint or wood.
o The diameter of the inner circle of decline is 2.135 m. Thick iron ring 6 mm and a minimum starting must be painted white.
o The block holder is made of wood or other suitable material in an arc / arc so that the edges coincide with edges in the circle of decline, making it more sturdy.
o The width of the beam from 11.2 to 30 cm, 1.21 to 1.23 m in length, 9.8 to 10.2 cm thick.
Tolak peluru adalah salah satu
cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat
sejauh mungkin. Berat peluru:
* Untuk senior putra = 7,257 kg
* Untuk senior putri = 4 kg
* Untuk yunior putra = 5 kg
* Untuk yunior putri = 3 kg
* Untuk senior putra = 7,257 kg
* Untuk senior putri = 4 kg
* Untuk yunior putra = 5 kg
* Untuk yunior putri = 3 kg
A. Teknik Dasar Tolak Peluru
Terdapat beberapa teknik dasar dalam
tolak peluru, diantaranya :
Teknik Memegang Peluru
Ada 3 teknik memegang peluru :
Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya.
Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.
Jari-jari agaka rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.
Biasa dipakai oleh para juara.
Seperti cara diatas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru.
Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.
Ada 3 teknik memegang peluru :
Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya.
Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.
Jari-jari agaka rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.
Biasa dipakai oleh para juara.
Seperti cara diatas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru.
Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.
Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
Teknik Menolak Peluru
Pengenalan peluru
Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain
Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar
Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan
Sikap awal akan menolak peluru
Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.
Pengenalan peluru
Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain
Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar
Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan
Sikap awal akan menolak peluru
Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.
Cara menolakkan peluru
Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o.
Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o.
Sikap akhir setelah menolak peluru
Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.
Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.
B. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Teknik Tolak Peluru
Cara memegang
Awalan
Gerakan
Tolakan
Sikap badan saat menolak
Awalan
Gerakan
Tolakan
Sikap badan saat menolak
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan
peserta tolak peluru :
- Menyentuh balok batas sebelah atas
- Menyentuh tanah di luar lingkaran
- Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
- Dipangil selama 3 menit belum menolak
- Peluru di taruh di belakang kepala
- Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
- Menginjak garis lingkar lapangan
- Keluar lewat depan garis lingkar
- Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang
- Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan
- Menyentuh balok batas sebelah atas
- Menyentuh tanah di luar lingkaran
- Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
- Dipangil selama 3 menit belum menolak
- Peluru di taruh di belakang kepala
- Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
- Menginjak garis lingkar lapangan
- Keluar lewat depan garis lingkar
- Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang
- Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan
Beberapa hal yang disarankan :
Bawalah tungkai kiri merendah
Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belekang
Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak
Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan
Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin
Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
Bawalah tungkai kiri merendah
Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belekang
Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak
Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan
Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin
Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
Beberapa hal yang harus dihindari :
Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan
Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan
Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang
Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping
Terlalu awal membuka badan
Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan
Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan
Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan
Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang
Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping
Terlalu awal membuka badan
Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan
C. Peralatan
Alat yang di gunakan :
- Rol Meter
- Bendera Kecil
- Kapur / Tali Rafia
- Peluru
a. Untuk senior putra = 7,257 kg
b. Untuk senior putri = 4 kg
c. Untuk yunior putra = 5 kg
d. Untuk yunior putri = 3 kg
- Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
- Ortodox : gaya menyamping
- Rol Meter
- Bendera Kecil
- Kapur / Tali Rafia
- Peluru
a. Untuk senior putra = 7,257 kg
b. Untuk senior putri = 4 kg
c. Untuk yunior putra = 5 kg
d. Untuk yunior putri = 3 kg
- Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
- Ortodox : gaya menyamping
D. Lapangan Tolak Peluru
Konstruksi :
o Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
o Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
o Garis lebar 5 cm harus dibuat di
atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri
lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
o Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
o Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
o Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm
o Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
o Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
o Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm
Untuk menjadi Atlit tolak peluru
yang profesional diperlukan penguasaan teknik dasar dengan baik dan latihan
fisik dan teknik yang teratur, sistematik dan didukung oleh pelatih yang
handal.
Demikian secuil kreatifitas ini
semoga bermanfaat
Langganan:
Postingan (Atom)